Senin, 25 Mei 2009

TAKAN PERNAH

DI TENGAH KERAMAIAN

SUARA RIUH RENDAHNYA DUNIA

DAN KURASA SANGAT SEPI

HANYA SUARAMU INGIN KUDENGAR DIKESUNYIAN INI

DAN MEMECAH KEHENINGANNYA

KEMANAPUN AKU PERGI

TIADA TEMPAT BISA MENGHIBURKU

AKUPUN SEMAKIN SEPI

HANGAT PELUKMU INGIN KURASA DI MALAM YANG DINGIN INI

DAN MEMECAH KEBEKUANNYA

TAKAN PERNAH KU BERPIKIR BERPALING DARIMU

WALAU KESEPIAN MENYIKSA

TAK SEDIKIT KU MERASA LELAH DENGANMU

WALAU KAU TAK ADA DISINI

DIANTARA BANYAKNYA MANUSIA

BERPASANGAN DAN BERBAGI RASA

AKU HANYA MENYAKSIKAN

HANYA DIRIMU YANG AKU TUNGGU SAMPAI KINI KUBERTAHAN DAN MENERIMA KENYATAAN

(lagunya B.I.P)

Sabtu, 09 Mei 2009

Bersedekah, Jalan ke Allah

Tidak sedikit orang yang merindukan agar mencapai derajat laa khaufun'alaihim walaa hum yahzanuun, yaitu orang-orang yang Allah cabut dari hatinya perasaan sedih, kecemasan dan ketakutan terhadap segala sesuatu. Yaitu orang-orang yang telah mencapai derajat menjadi kekasih Allah.
Namun, sedikit sekali orang yang tahu jalan untuk mencapai derajat ini. Yang salah satu jalannya melalui kebiasaan bersedekah. Bersedekah telah menjadi suatu karakter yang mendarah daging dari seorang Muslim yang menginginkan menjadi kekasih-Nya. Dikala lapang maupun sempit, disaat berkecukupan maupun kekurangan.
Inilah barangkali mengapa Rasulullah menyerukan kepada sahabatnya yang tengah bersiap pergi menuju medan perang Tabuk agar mengeluarkan sedekah. Apalagi saat itu Allah menurunkan ayat tentang sedekah kepada Rasulullah, yaitu surat al-Baqarah ayat 261.
Seruan itu disambut oleh para sahabat dengan begitu antusias. Ada Abdurrahman bin Auf, yang menyerahkan separuh hartanya untuk digunakan di jalan Allah. Juga ada Usman bin Affan, yang tanpa ragu menggunakan hartanya untuk melengkapi peralatan dan pakaian bagi mereka yang akan berperang. Adapun Ali bin Abi Thalib ketika itu hanya memiliki empat dirham. Ia pun segera menyedekahkan satu dirham waktu malam, satu dirham saat siang, satu dirham secara terang-terangan dan satu dirham lagi secara diam-diam.
Mengapa para sahabat begitu antusias dan spontan menyambut seruan Rasulullah tersebut? Ini karena selain mereka yakin akan balasan yang berlipat dari Allah dan Rasul-Nya, mereka-para sahabat-juga meyakini, bersedekah adalah bukti ketaatan dan kepatuhan mereka kepada Allah. Bukti pengabdian dan cinta hanya kepada-Nya. Sehingga apapun yang Allah perintahkan melalui Rasulnya, mereka tanpa ragu laksanakan.
Saudaraku, tentu saja tidak salah bila mengharapkan balasan yang berlipat akan sedekah yang kita keluarkan. Manfaat bersedekah sebagai penolak bala dan penyubur pahala memang merupakan janji dan jaminan Allah, tidak perlu kita ragukan. Namun, akan lebih baik bila sedekah dapat diartikan sebagai sarana untuk semakin dekat kepada-Nya. Bersedekah adalah jalan memupuk keikhlasan semata-mata karena Allah, bukti kepatuhan dan cinta seorang hamba kepada Khaliknya.
Mudah-mudahan Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang memiliki kesanggupan menyedekahkan sebagian harta dikala lapang maupun sempit. Dan mampu bersedekah dengan penuh keikhlasan agar menjadi hamba-Nya yang sejati. Amin

Senin, 04 Mei 2009

Kiat Sukses Menjadi Suami Sholeh

Jika ada seorang istri yang sholehah yang selalu memperhatikan, melayani suami dengan segala kebaikan. Ia juga selalu menuruti segala perintah dan memenuhi keinginan sang suami dengan kepatuhan yang sempurna. Menjaga ibadahnya dan selalu mengingatkan suami untuk berlomba mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ia menjadi istri yang manis dan selalu hangat disamping suaminya, serta menjadi teman perjalanan yang menyenangkan. Tidak banyak menuntut dan menerima dengan rasa syukur apapun dan seberapapun rezeki yang didapat suami.

Bukankah tidak ada alasan lagi bagi sang suami untuk tidak membalasnya dengan menjadi suami yang sholeh, penuh perhatian dan kasih sayang. Demikian beberapa kiat untuk menjadi suami yang sukses:
1. Berdandanlah untuk istri anda, selalu bersih dan wangi. Sesering apakah kita tampil didepan istri dengan pakaian ala kadarnya? Sama halnya dengan suami yang menginginkan istrinya kelihatan manis untuknya, setiap istri juga menginginkan suaminya berdandan untuknya. Sebagai contoh, ingat, bahwa Rasulullah saw selalu menggosok giginya terlebih dulu sebelum menemui istrinya setelah bepergian. Beliau juga selalu menyukai senyum yang paling manis.

2. Panggillah istri anda dengan nama yang cantik. Rasulullah saw mempunyai nama panggilan untuk istri-istrinya yang sangat mereka sukai. Panggillah istri anda dengan nama yang paling indah baginya dan hindari menggunakan nama-nama yang menyakitkan perasaan mereka.

3. Jangan memperlakukan seorang istri seperti lalat. Kita tidak pernah menghiraukan seekor lalat di dalam kehidupan kita sehari-hari, tahu-tahu dia menjadi penyakit buat kita. Sama halnya seorang istri yang berbuat baik sepanjang hari, jika tidak pernah mendapat perhatian dari suaminya, maka dia juga akan memperlakukan suaminya bagai sebuah penyakit. Jangan sekali-kali perlakukan dia seperti ini; kenali semua kebaikan yang dia lakukan dan pusatkan perhatian padanya.

4. Jika anda melihat kesalahan dari istri anda, cobalah untuk diam dan tidak berkomentar apa pun! Ini adalah cara Rasulullah saw yang biasa dilakukan saat beliau melihat sesuatu yang tidak pantas dilakukan istri-istrinya (radhiyallahu ‘anhuma). Ini adalah teknik bagi seorang Muslim sebagai kepala rumah tangga.

5. Tersenyum untuk istri anda kapan saja anda melihatnya dan memeluknya sesering mungkin. Senyuman adalah shadaqah dan istri anda termasuk ummat muslim juga. Bayangkan hidup dengannya dengan senyum yang selalu tersungging. Ingatlah, sunnah juga menerangkan bahwa Rasulullah saw selalu mencium istrinya sebelum pergi sholat ke masjid, bahkan saat beliau sedang berpuasa.


6. Berterima-kasihlah untuk semua yang dia lakukan untuk anda. Sekecil apapun yang istri anda lakukan buat anda, jangan sekali-kali menganggapnya sebagai hal sepele. Berterima-kasihlah, karena ucapan terima kasih anda sungguh berarti bagi istri anda dan akan terukir indah dihatinya. Ambil contoh, ucapkan terima kasih untuk ketika usai makan malam yang dia sediakan. Juga untuk kebersihan rumah dan selusin pekerjaan yang lainnya.

7. Mintalah padanya untuk menulis sepuluh perbuatan terakhir yang telah anda lakukan untuknya yang membuat dia senang. Kemudian pergi dan lakukan itu kembali. Mungkin agak sulit untuk mengenali apa yang membuat istri anda senang. Anda tidak perlu untuk bermain tebak-tebakkan, tanyakan padanya dan kerjakan secara berulang-ulang selama hidup anda.

8. Jangan mengecilkan keinginannya. Hiburlan dia. Kadang-kadang seorang suami perlu mengabulkan permintaan istrinya. Rasulullah saw memberikan contoh buat kita dalam sebuah kejadian ketika Safiyyah radhiyallahu ‘anha menangis karena dia (Safiyyah) berkata bahwa beliau (Rasulullah) memberikan sebuah unta yang lamban. Rasulullah pun menyapu air matanya, menghiburnya, dan membawakannya sebuah unta yang lain.

9. Penuh humor dan bermain-mainlah dengan istri anda. Lihatlah betapa Rasulullah saw pernah bertanding lari dengan istrinya Aisyah radhiyallahu ‘anha di sebuah padang, dan membiarkan Aisyah memenangkannya. Kapan saat terakhir kita melakukan hal seperti itu?

10. Ingatlah selalu sabda Rasulullah SAW: “Yang terbaik di antara kalian adalah yang memperlakukan keluarganya dengan baik. Dan aku adalah yang terbaik memperlakukan keluargaku.” Cobalah jadi yang terbaik. Sebagai kata akhir: Jangan pernah lupa berdo'a kepada Allah Azza wa Jalla, agar membuat pernikahan anda bahagia.