Senin, 06 Februari 2012

Godaan Pra Nikah

Menikah adalah menyempurnakan agama, dan masa-masa penantian menjelang Hari H dan hari-hari sebelum ijab kabul diucapkan adalah masa kritis dimana banyak godaan dan cobaan yang datang. Banyak orang bilang ke saya kalau harus sabar dan banyak berdoa ketika menghadapi godaan menjelang pernikahan. Dan itu benar adanya. Godaan pra nikah bisa berupa banyak hal, mulai dari sering berbeda pendapat dengan pasangan dan akhirnya menimbulkan pertengkaran, menjadi lebih sensitif satu sama lain, kegalauan dan keragu-raguan terhadap pasangan yang entah darimana datangnya, tekanan yang dirasa semakin berat menjelang hari H, sampai pada hal-hal teknis yang sepele yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan hati dan pikiran yang jernih. Semua godaan yang datang adalah bisikan setan yang sangat membenci umat Muhammad untuk menghalalkan yang haram, dan mereka akan melakukan segala cara upaya untuk menguji keteguhan hati dan iman. Semakin kuat iman, maka akan semakin kuat ujian yang datang. Dimasa-masa sulit seperti ini, sabar dan ikhlas serta banyak berdoa adalah jalan keluarnya, seperti tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 153, ” Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. Ikhlaskan semua masalah dan serahkan semua gundah dan galau di hati pada Allah SWT, Zat yang maha mengetahui segala isi hati, Zat pemberi rahmat dan penolong umatNya. Menjadi sabar adalah hal yang berat, maka Allah SWT menjanjikan jalan keluar dan kemudahan apabila kita bersabar menghadapi cobaan dan kembali padaNya. Salah satu doa pilihan dikala hati gundah dan resah: “Yaa Muqallibal quluub, tsabbit quluubana ‘alaa diinika, wa’alaa thaa’atika” “Wahai sang Pembolak-balik hati, tetapkanlah hati-hati kami pada agama Engkau dan pada keta’atan kepadaMu” Godaan dan cobaan yang datang adalah ujian bagi tiap pasangan yang akan menikah, apakah mereka sanggup untuk melaluinya dengan baik, karena setelah pernikahan akan datang lagi cobaan yang lebih banyak dan lebih hebat. Inilah masa ketika cinta dan komitmen diuji, karena hanya dengan komitmen yang tinggi dan keikhlasan untuk menerima pasangan dengan segala kelebihan dan kekurangan, maka segala macam ujian akan bisa dilalui, satu yang harus diingat, pernikahan adalah untuk selamanya. Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang. “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160). Dan untuk lebih memantapkan hati, perlu diketahui bahwa Islam memandang bahwa dengan ikatan pernikahan akan mengangkat derajat yang lebih tinggi si pelakunya di hadapan Allah SWT. Dan Allah menjanjikan jaminan-jaminan bagi mereka yang menikah dengan niat untuk mengharapkan keridhoan Allah dan untuk menjaga dirinya dari perbuatan maksiat kepada-Nya, serta akan diberikan rizki dan kemudahan-kemudahan dalam kehidupan di dunia ini. Semoga diberikan kemudahan dan kelancaran untuk setiap pasangan yang akan melangsungkan pernikahan, dan selalu berada dalam perlindungan Allah SWT, amien!