Jumat, 17 Juni 2016

MATEMATIK LOGIK ??? VERSI BARU !!!

A = 1
B = 2
C = 3
D = 4
E = 5
F = 6
G = 7
H = 8
I = 9
J = 10
K = 11
L = 12
M = 13
N = 14
O = 15
P = 16
Q = 17
R = 18
S = 19
T = 20
U = 21
V = 22
W = 23
X = 24
Y = 25
Z = 26

 Maka:

H+A+R+D+W+O+R+K ( Kerja Keras ) : 8+1+18+4+23+15+18+11 = 98%

K+N+O+W+L+E+D+G+E ( Pengetahuan ) :
11+14+15+23+12+5+4+7+5 = 96%

L+O+V+E ( Cinta ) :
12+15+22+5 = 54%

L+U+C+K ( Nasib ) :
12+21+3+11 = 47%

~Tidak ada yang jadi 100%~.
~Apa yang membuatnya jadi 100%..???~

Adakah money..?

M+O+N+E+Y =
13+15+14+5+25 = 72% NO..!!!

Leadership..?
L+E+A+D+E+R+S+H+I+P =
12+5+1+4+5+18+19+8+9+16 = 97% NO...!!!

 Ternyata apa yang membuat menjadi 100% adalah :

S+E+D+E+K+A+H+J+A+R+I+A+H 19+5+4+5+11+1+8+10+1+18+9+1+8 = 100% 

untukmu

Wanita di ciptakan bukan dari kepala untuk jadi atasan.. Bukan pula dari kaki untuk jadi bawahan.

Namun...

Wanita di ciptakan, dari tulang rusuk..
dekat dengan hati untuk di kasihi.... 💕
dekat dengan lengan untuk di lindungi..

Rabu, 15 Juni 2016

Dahsyatnya Ikhlas


Ikhlas adalah salah satu buah dari tauhid yang sempurna kepada Allah Yang Mahasuci lagi Maha tinggi. Demikian Menurut Yusuf Al-Qaradhawi dalam bukunya Al-Niyyah wa Al Ikhlas.

"Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan" (QS. Al-fatihah [1] : 5).

Setiap harinya kita mengucapkan kalimat ini dalam Shalat kita sebanyak 17 kali! Dan ini tentu bukan cuma sekedar ucapan tanpa maksud. Tapi jelas, bahwa Allah menginginkan kita sebagai hamba Allah yang sebenar-benarnya.Hamba yang ikhlas, yang melakukan semua amal perbuatannya hanya karena Allah Swt… Dan bukankah dalam shalat kita juga mengucapkan “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku, semuanya hanya untuk Allah?”

Tapi kenyataannya, sangat sulit merealisasikan ikhlas dalam setiap perbuatan kita. Niat segala perbuatan kita ternyata bukan lagi untuk mencari ridha Allah. Tapi niat kita adalah untuk mencapai kepentingan pribadi, dan kepentingan duniawi. Niat Ikhlas ini seringpula disusupi oleh sifat ujub dan riya’. Perbuatan kita lakukan untuk membanggakan diri, dan ingin dipuji oleh manusia. Ya, mencari ridha manusia.

Allah Swt berfirman, “Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia, dan di antara kamu ada orang yang menghendaki akhirat.” (QS. Ali-Imran [3]: 152)

“Katakanlah, Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orangyang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. “(QS. Al-Kahfi [18] : 103-104)

Dalam sebuah Hadis dikisahkan bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang orang yang berperang dengan tujuan untuk mencari pahala Allah dan pujian dari manusia. Lalu Rasulullah SAW menjawab tiga kali, ”Tidak ada apa-apa baginya," dan beliau melanjutkan, "Sesungguhnya Allah tidak menerima sesuatu amal kecuali yang dilakukan denagn ikhlas dengan mencari ridha-Nya."

Bila kita cermati lagi, maka terjawablah mengapa negara kita tercinta, negara yang katanya memilki jumlah umat muslim terbesar di dunia, tapi anehnya merupakan negara dengan tingkat korupsi kolusi dan manipulasi yang sangat tinggi. Korupsi dan segala kebobrokan terjadi tidak lain karena para penguasa di negara kita tidak ikhlas! Motif mereka, niat mereka menjadi penguasa bukan mencari ridha Allah. Kepentingan pribadi dan duniawi lah yang mereka kejar. Mereka haus kekuasaan, haus harta, jabatan, serta haus fasilitas… Kalau niat mereka menjadi penguasa untuk mencari ridha Allah niscaya tidak akan pernah ada korupsi, tidak akan pernah ada kolusi, dan juga manipulasi. Tidak akan pernah mereka memakan, menyelewengkan, dan menghambur-hamburkan uang rakyat!

Lihatlah Rasulullah SAW, teladan kita. Rasulullah SAW pernah ditawari kerajaan, kehormatan, harta, dan semua kemewahan dunia agar beliau meninggalkan dakwah, tapi semua tawaran itu ditolak, dan dijawab tegas oleh Rasulullah SAW, “Sekalipun mereka meletakkan matahari di sebelah kananku, dan bulan di sebelah kiriku agar aku meninggalkan dakwahku ini, aku tidak akan meninggalkannya, sampai Allah memenangkan agama ini atau aku binasa membelanya." Subhanallah…!

Saudaraku… Mari kita luruskan niat kita, niatkan semua perbuatan kita hanyalah ikhlas mencari ridha Allah.. Mari kita berjuang melawan hawa nafsu. Ayo, kita pancarkan energi ikhlas dari diri kita. Awalnya mungkin akan sulit, akan penuh penderitaan, kita akan kepayahan.. Tapi percayalah dengan pertolongan Allah, semua yang sulit menjadi mudah, derita dan kepayahan akan sirna, berganti dengan kebahagiaan hakiki, kebahagiaan karena meraih ridha Allah SWT.

Wallahua’lam bish-shawaab.

Selasa, 14 Juni 2016

Menjadi Lebih Baik

"Kita jangan sampai seperti pohon yang semakin tua semakin tidak berbuah, akhimya ditebang. Jadilah orang yang semakin tua semakin bernilai, sampai akhir hayat tetap bermanfaat."

Nilai seseorang bukan dilihat dari seberapa lama dia bekerja di suatu tempat, melainkan dari sejauhmana perubahan yang terjadi pada dirinya.

Perubahan yang di maksud di sini adalah dalam tingkat kedewasaan, sifat dan akhlak, dalam kemampuan memimpim dan perubahan lainnya yang menuju ke arah lebih baik lagi. Semua perubahan ini hanya didapat dengan belajar dan berlatih terus menerus secara sistematis.

Tidak sedikit karyawan lama yang posisinya digantikan oleh orang lain dan ia harus turun jabatan, atau bahkan dikeluarkan. Mungkin saja ini terjadi karena kemampuannya tidak bertambah, sedangkan masalah terus bertambah dan memerlukan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas lagi.

Oleh karena itu, kita jangan sampai seperti pohon yang semakin tua semakin tidak berbuah, akhimya ditebang. Jadilah orang yang semakin tua semakin bernilai, sampai akhir hayat tetap bermanfaat bagi orang lain.